Hari Kedua Konsolidasi dan Standardisasi Kehumasan Lingkup BSIP Hadirkan Praktisi.
Rabu, 06 September 2023, Hari kedua agenda acara konsolidasi dan Standardisasi Kehumasan lingkup BSIP yang diikuti BSIP NTT di The Alana Hotel dan Convention Center Solo berupa sharing knowledge dari beberapa narasumber. Sesi pertama oleh Dr. Firman Kurniawan S dari Universitas Indonesia memaparkan materi tentang pola komunikasi pemerintahan di era digital menyampaikan gambaran ekosistem digital secara garis besar menunjukkan perkembangan populasi penggunaan internet meningkat secara global sehingga secara tidak langsung komunikasi mengalami pergeseran kearah komunikasi tidak langsung dan ketergantungan terhadap media digital yang berimplikasi terhadap sosial dan budaya.
Ada tiga Paradoks komunikasi yang terbentuk diantaranya paradoks pertama; makin sulit berkomunikasi ditengah berlimpahnya sarana komunikasi, paradoks kedua; ruang publik yang dipenuhi dengan spanduk atau baliho serta banner, paradoks ketiga; pemerintah dan warga berbicara intensif namun tak saling mendengar/komunikasi tidak efektif sehingga perlu membangun komunikasi yang efektif salah satunya SMCR model of communication (Source, Message, Chanel,Receive).
Selanjutnya pemaparan materi oleh praktisi media sosial dan blogger senior (Wicaksono) menyampaikan materi tentang strategi komunikasi pemerintahan di era digital bahwa keterampilan dalam berkomunikasi sangat diperlukan sehingga informasi yang disampaikan harus dipahami sebelum memperkenalkan kepada khalayak guna meningkatkan kepercayaan publik. Konten yang disampaikan harusnya berisi tentang informasi yang memiliki value untuk publik. Beliau juga memberikan praktek penggunaan Artificial Intelegence (AI) seperti chat gpt untuk mempermudah dalam menjalankan pekerjaan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan agar lebih efisien dan efektif. Batasan etika dan moral ada pada diri kita sehingga perkembangan teknologi tak harus dihindari.
Sesi kedua oleh Kepala Bagian Humas dan Umum, Ditjen Imigrasi diwakili oleh prananta humas ahli pertama (M.Fijar Sulistyo) berbagi sharing pengalaman pengelolaan terkait kehumasan Ditjen Imigrasi seperti pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat melalui berbagai media digital, pengelolaan informasi dan strategi komunikasi, media monitoring, dan survey layanan serta pengelolaan media sosial.
Selanjutnya pemaparan oleh praktisi media sosial-Konsultan Komunikasi dan sosial media (Prof. Dr. Rulli Nasrullah,M.Si) menyampaikan dalam membangun branding pada media sosial dibutuhkan sumberdaya yang profesional serta pedoman atau panduan media sosial yang menjelaskan gaya (style) mulai dari aspek visual, teks, watermark, sampai pada pemilihan suara institusi (brand voice) yang akan digunakan. Panduan merupakan rambu-rambu dalam berinteraksi di media sosial, termasuk untuk membangun kepercayaan terhadap publik dan menjadi penciri khas dari konten yang diunggah pada akun institusi.